Tuesday, July 19, 2011

senja...

sore seperti biasa. cahaya remang menyusup di sela dedaunan yang rindang. duduk sendirian diteras depan rumah menciptakan rasa yang lebih dari sebuah kata nyaman. duduk bersila sesekali selonjoran tanpa alas di atas lantai semen yang mengkilat secara alami, sambil memandang jauh ke kebun yang dipenuhi pohon kelapa diseberang jalan. Dua pohon mangga besar di kiri dan kanan pekarangan yang sudah berumur tua menghasilkan suara gesekan angin dan dahan yang merdu tak bernada. sesekali pandangan terhalangi anak anak yang berlarian bermain dengan riang. senyum sahaja terlahir dari lalu lalang tetangga sekampung yang tak pernah lupa untuk menyapa. sungguh sore yang biasa tapi terasa sangat istimewa bila mengingatnya. kenyamanan yang bisa kunikmati setiap hari. Dulu. belasan taun yang lalu.

***
sore seperti biasa. berdiri dipinggir jendela lantai 27 di sebuah gedung pemecah cakrawala. Secangkir kopi ditangan menemani kesepian sembari sejenak merehatkan pikiran. menerawang jauh penuh kotak kotak beton yang tersusun rapi menegaskan identitas ibukota. memandang kebawah hiruk pikuk kota yang tak pernah berhenti. menikmati lalu lalang orang orang yang sibuk dengan urusan pribadi. tak saling menyapa. waktu terlalu berharga. sungguh sore yang luar biasa karena tak bisa setiap hari kumenikmatinya. sebuah cahaya menyala dari layar komputer lebih sering menemani di sore hari. Kini. hari ini.

***
dua senja yang berbeda. memberiku inspirasi membangun mimpi

*edited from my other blog

No comments: